TIENS GOLDEN HARVEST


Pupuk adalah penentu keberhasilan panen. Tapi, celakanya, pupuk sering menghilang dari pasar, dan kalau toh ada hargnya mahal. Maka, muncul pupuk biologi Tiens Golden Harvest sebagai solusinya.




Pupuk Hayati Ramah Lingkungan, Menghemat Pupuk Kimia Hingga 50% Formula Terbaru hasil rekayasa Bio Teknologi Modern.

Analisis Uji Mutu : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian – Bogor

TIENS GOLDEN HARVEST berbahan aktif Mikroba Indegenous asli Indonesia ramah lingkungan (tidak mengandung logam berat As, Pb, Hg, Cd dan Mikroba Patogen, Salmonella SP) telah dipersiapkan serta dirancang untuk pembangunan dunia pertanian yang berkelanjutan dengan teknologi AGPI.

Bahwa perpaduan TIENS GOLDEN HARVES dengan pupuk kimia akan selalu dicari dan dibutuhkan petani karena sudah terbukti dan teruji (menjadikan produktivitas tinggi dan ramah lingkungan).

Kandungan TIENS GOLDEN HARVEST :
Azatobacter sp 2,0 x 107 – 105 sel/ml
Mikroba pelarut fosfat 3,0 x 107 – 105 sel/ml
Azospirillum sp 2,3 x 108 – 105 sel/ml
Mikroba Pendegradasi Selulose 3,5 x 107 – 104 sel/ml
Lactobacillus sp 1,5 x 104 – 103 sel/ml
Pseudomonas sp 1,7 x 106 – 104 sel/ml
P=34,70 ppm; K=1700 ppm C Organik=0,92%; N=0,04% FE=44,3ppm; Mn=0,23 ppm Cu 0,85 ppm Zn=3,7 ppm

Keuntungan Menggunakan TIENS Golden Harvest
1. Hasil Panen akan meningkat 20% s/d 50% dari biasanya (menjadi optimal)
2. Penggunaan pupuk kimia lebih hemat 50% dari biasanya
3. Mampu menguraikan pestisida (residu s/d 50%) dan mengurangi tumbuhnya gulma

Untuk Perhatikan
1. Penggunaan TIENS Golden Harvest jangan dicampur dengan pestisida / pupuk kimia
2. Pemakaian TIENS Golden Harvest tidak boleh bersamaan dengan pupuk kimia, beri tenggang waktu 2 s/d 5 hari.
3. TIENS Golden Harvest diberikan lebih dahulu 3 s/d 5 hari sebelum pupuk kimia ditaburkan.

Harga Distributor Rp. 90.000/liter (PV/BV 50%)

Harga Konsumen Rp. 103.500,-/liter
Kemasan : Plastik Warna Putih
Ukuran : 1 liter
Isi : Warna Coklat (Harum Anggur)


# Apa itu Golden Harvest Teknologi?

Teknologi berwawasan lingkungan dalam bidang pertanian yang berguna untuk menyuburkan tanah dan tanaman serta menjaga keseimbangan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, dengan menggunakan mikroorganisme indegenous.

# Teknologi ini menggunakan media apa?

Kami menamakan Golden Harvest, berbentuk cairan yang dibuat dalam laboratorium mikrobiologi dengan teknologi AGPI (Agricultural Growth Promoting Inoculants) kemudian dengan peralatan khusus formula ini diperbanyak, sehingga kecil kemungkinan dapat dipalsukan.

# Apa kandungan formula Golden Harvest itu?

Hormon tumbuh IAA (Indole Acetic Acid), Azospirillum sp, Azotobacter sp, Mikroba pelarut P, Lactobacillus sp, Mikroba pendegrasi selulosa. Mikroba tersebut merupakan mikroba indigenous, yaitu mikroba tanah setempat yang sangat berguna untuk penyubur tanah secara biologi. Selain itu terdapat beberapa unsur lain yang tidak kami tampilkan (Rahasia Perusahaan) terdapat dalam Golden Harvest sehingga menjadikan Golden Harvest ini memiliki keunggulan dari produk sejenis lainnya.

#Apa fungsi dari unsur-unsur tersebut?

Hormon tumbuh berfungsi untuk memacu pertumbuhan akar, batang dan daun serta buah, terdapat mikroorganisme penambat Nitrogen, mikroba pelarut phosphor dan pendegrasi selulosa, selain itu berfungsi juga untuk memudahkan penyerapan unsur hara oleh tanaman.

#Mengapa teknologi ini disebut ramah lingkungan?

Kandungan yang terdapat dalam Golden Harvest ini adalah dari unsur hayati (mahluk hidup) yang aman bagi pemakainya, kemudian terdapat mikroba yang mampu untuk menguraikan pestisida dan zat berbahaya lainnya yang jatuh ke tanah.

#Tanaman apa saja yang dapat menggunakan Teknologi Golden Harvest?

Semua tanaman dapat menggunakan Teknologi Golden Harvest, misalnya tanaman Pangan, tanaman Hortikultura, tanaman Perkebunan maupun tanaman Hias. Hanya saja dosis yang digunakan berbeda.

# Apakah setelah menggunakan Pupuk Hayati Golden Harvest ini pupuk kimia atau kandang tidak perlu diberikan?

Lahan pertanian yang ideal harus memenuhi syarat kesetimbangan, yaitu unsur fisik (bajak/cangkul), kimia (pupuk kimia maupun kandang) dan biologi (mikroorganisme). Jadi lahan pertanian tetap harus diberikan Pupuk (kimia atau kandang), tetapi penggunaanya dikurangi sampai dengan 50% dari biasanya (pertanian konvensional, tanpa Golden Harvest).

Bisakah penggunaan Golden Harvest ini di campur dengan pupuk kimia atau dengan pestisida?

Tidak boleh! Penggunaan Golden Harvest tidak boleh dicampur dengan pupuk kimia maupun pestisida, hal ini dikarenakan kandungan yang terdapat dalam Golden Harvest merupakan mahluk hidup, apabila penggunaannya disatukan dengan unsur-unsur kimia menyebabkan mikroorganisme tersebut tidak akan bekerja secara optimal.

# Berapa hari masa tenggang penggunaan Golden Harvest ini dengan penggunaan pupuk kimia?

3 sampai dengan 5 Hari, boleh Golden Harvest dulu atau pupuk kimia dulu.

#Bagaimana cara penggunaan Teknologi Golden Harvest ini?

Caranya sangat mudah, cukup disemprotkan pada tanah disekitar tanaman dengan dosis 100ml untuk satu tanki sprayer ukuran 15 liter, atau dengan cara disiramkan pada tanaman dengan dosis 10ml Golden Harvest untuk 2 liter air.

# Apa yang terjadi apabila dosis yang diberikan pada tanaman kelebihan?

Tidak masalah, apabila dosis yang diberikan terlalu banyak tidak akan membuat tanaman itu mati, malahan tanaman semakin subur.

# Apakah teknologi Golden Harvest Perikanan dapat diterapkan pada budidaya lobster air tawar, belut/sidat dan lele?

YA!, Teknologi ini tidak saja untuk budidaya tambak air payau tetapi dapat juga untuk air tawar, hanya saja bagian dasar kolam harus berupa tanah/lumpur.



Salah satu kunci keberhasilan panen para petani itu adalah pemeliharaan dan pemupukan yang tepat, seperti KCL dan Sp36. Namun, menurut Nyoman Susila, Direktur PT. Nilam Alus Jaya, selama ini para petani terbantu oleh pupuk organik Agrobost Tiens Golden Harvest yang sekarang disebut Tiens Golden Harvest, sehingga pemakaian pupuk kimia tersebut bisa berkurang sampai setengahnya. “Kami menggunakannya untuk memelihara tanah dan tanaman,” kata Nyoman.

Pupuk organik Agrobost Tiens Golden Harvest adalah pupuk dengan bahan aktif mikroba asli Indonesia yang ramah lingkungan. Jadi, pupuk ini tidak mengandung logam berat atau bakteri salmonella. Perpaduan antara pupuk kimia dan Agrobost Tiens Golden Harvest ternyata memberikan hasil memuaskan, selain tak mengganggu lingkungan, produktivitasnya melimpah. Tapi, dalam pemakaian, Agrobost Tiens Golden Harvest tidak bisa dicampur dengan pupuk kimia, atau digunakan dalam waktu berbarengan. Butuh jeda waktu beberapa hari.

Lalu apa keistimewaan Tiens Golden Harvest sehingga bisa mengurangi pupuk sampai 50% sekaligus meningkatkan produktivitas petani? Menurut Direktur PT SMS Indoputra yang telah bekerjasama dengan Tiens Internasional, pabrikan Tiens Golden Harvest, dalam pupuk organik Tiens Golden Harvest terdapat beberapa mikroba penting yang dibutuhkan dalam proses penyuburan tanah seperti Azospirillum, Azotobacter, Mikroba Pelarut P, Lactobacillus, Mikroba Pendegradasi Selulasa,Hormon Tumbuh Indole Acetic Acid, dan Enzim Selulase (baca Komposisinya). “Jenis-jenis mikroba dan enzim tersebut dapat bekerja secara maksimal sehingga terjadi penghematan penggunaan pupuk kimia,” kata Amal.

Pemakaian Agrobost Tiens Golden Harvest juga tidak terbatas pada tanaman nilam saja. Semua jenis tanaman, mulai dari padi, sayuran, jagung, tembakau, kelapa sawit, semangka, pisang, sampai tanaman hias dan lain – lain. Memang, untuk masing-masing tanaman ada takaran tertentu. Bahkan, Agrobost Tiens Golden Harvest pun pernah dipakai untuk pakan ternak. Misalnya, untuk ternak babi, seperti pernah dipraktikan di Gianyar, Bali dan budidaya ikan bandeng di Serang, Banten.

Sedangkan hormon tumbuh, dengan dosis tinggi memacu pertumbuhan dan jumlah anakan padi. Jadi, secara otomatis meningkatkan kapasitas produksi. Untuk padi, bukan saja menghemat pupuk sampai 60%, tapi juga mampu mengontrol kenaikan hasil panen hingga 40%. Tidak heran bila Amal berani bilang bahwa kalau Agrobost Tiens Golden Harvest digunakan secara massal ke seluruh petani, maka cita-cita swasembada pangan bisa berhasil. “Dengang demikian tidak perlu lagi impor beras” katanya

Produknya mulai dikenal para petani. Tawaran kerjasama dalam pengadaan pupuk mulai berdatangan dari berbagai KUD (Koperasi Unit Desa), Dan, berkat usaha dan kesabaran, kini Amal sudah memiliki pabrik di Serpong, Tangerang, Banten. Dengan pabrik seluas 1, 8 hetar itu, Amal juga membuka lahan percobaan pada beberapa tanaman.

Sumber : MAJALAH TANI MERDEKA

Tidak ada komentar: