JAKARTA, KOMPAS.com - Asing mulai memetik untung dari pasar saham kita. Sejak pekan lalu, pemodal asing cenderung terus menjual aset saham di pasar modal Indonesia.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, pekan lalu, nilai jual bersih (net sell) asing mencapai Rp 497,66 miliar. Kemarin, menurut data Bloomberg, asing kembali mencatatkan penjualan bersih 0 juta dollar AS atau Rp 101 miliar). Padahal, pada pekan pertama Juni 2009, asing masih membukukan pembelian bersih (net buy) Rp 2,36 triliun.
Pengamat pasar modal David Sumual menilai, aksi jual ini hanya aksi ambil untung memanfaatkan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sejak awal tahun hingga kemarin (15/6), IHSG memang telah melonjak 52,7% menjadi 2.069,875. Uniknya, sedikit banyak, IHSG naik karena maraknya rekomendasi beli dari broker asing.
Toh, secara umum, asing masih betah di Indonesia. Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per Mei 2009, nilai kepemilikan saham oleh asing di pasar modal kita Rp 595,3 triliun, sekitar 58,99 persen dari total saham yang tercatat di KSEI senilai Rp 1.009,07 triliun. "Pasar kita kecil, jadi kalau bobot asing berubah, kita juga terpengaruh," ujar David, kemarin.
Sekadar catatan, data KSEI tadi hanya mencakup 61,26 persen dari total kapitalisasi pasar BEI yang Rp 1.647,06 triliun per 12 Juni 2009.
Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman bilang, kontribusi asing di perdagangan saham cukup besar. "Dari total transaksi, kontribusi asing antara 65 persen-70 persen," ujarnya.
Norico menduga, aksi ambil untung asing hanya akan berlangsung beberapa hari. Setelah itu, asing akan kembali masuk karena prospek saham di Indonesia masih bagus. "Ini waktunya beli lagi," sarannya. (Wahyu Tri Rahmawati/ Kontan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar